Seampainya di warung, seperti biasa juga gw langsung memesan makanan.Tapi ada yang beda pada hari itu. Bokeb Setelah itu kami berdua menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuh. Pompaan penis gw pada vaginanya membuat Bu Rahayu terlihat semakin menikmati. Karena ternyata bapak-bapak tersebut hanya membeli makan untuk dibungkus dan dibawa pulang.Setelah bapak-bapak itu pergi, Bu Rahayu kembali duduk. Kemudian dia mengerang keras sambil menempelkan wajahnya di dada gw. Sebenarnya lebih tepatnya mendengar cerita Bu Rahayu tentang anak-anaknya yang pergi merantau dan hanya pulang setahun dua kali ketika Galungan.Gw hanya sekali menimpali omongan Bu Rahayu, karena gw sendiri lebih fokus makan. Kulit putih, tinggi sekitar 175 dengan berat proporsional. Umur 50 tapi masih cantik dan kenceng. Setelah gw rebahan dia menuntun kedua kaki gw untuk posisi mengangkang seperti orang mau melahirkan. Dengan badan Bu Rahayu yang agak kecil, tidak sulit buat gw untuk berdiri sambil menggendong Bu Rahayu. Tapi di lain sisi rupanya itu juga menghasilkan sensasi yang luar biasa untuk Bu Rahayu. Untuk
