Pagutan dan rabaan Mas Iky ke seluruh tubuhku, membuatku pasrah dalam rintihan kenikmatan yang kurasakan. Bokep Mama Hingga pada suatu pagi aku membaca surat pembaca di Tabloid terkenal. Hingga kembali Mas Iky menegurku.“Sienny, kenapa belum masuk ke kamarmu. Sementara tubuhku yang telah telentang di bawah tubuh Mas Iky menggeliat-liat seperti cacing kepanasan.Hingga lenguhan di antara kami mulai terdengar sebagai tanda permainan ini telah usai. Kemudian pada saat tertentu tangannya membimbing tanganku untuk menuju tempat yang diharapkan, dibagian bawah tubuhnya. Aku melakukannya di sana dengan penuh gejolak di bawah guyuran air mandi, dengan lumuran busa sabun di sana-sini yang rasanya membuatku semakin saja menikmati sebuah rasa tanpa batas tentang kenikmatan.Walau setiap kali usai melakukan hal itu dengan Mas Iky, aku selalu dihantui oleh sebuah pertanyaan yang itu-itu lagi dan dengan mudah mengusik benakku: “Bagaimana jika aku hamil nanti? Apa benar yang dikatakan oleh Mas Iky bahwa ia mencintaiku?




















