“Cuma sampai kelas tiga aja Mas, soalnya nggak ada biaya”, jawab dia. Ine menangis lagi sambil berusaha teriak tapi apa daya mulutnya sudah kututup. Bokep Ojol Kutahan nafas saja. Tubuhnya yang tinggal memakai bra dan CD membuat kemaluanku semakin tidak tahan. Tapi akhirnya kepala kemaluanku bisa masuk dan begitu kudorong semua untuk masuk, mata Ine terlihat mendelik dan agak teriak tapi mulutnya masih kututup dan terasa olehku seperti menabrak sesuatu oleh kemaluanku di dalam liang kemaluannya. Lalu pintuku diketok,“Permisi Mas”, ketoknya. Aku kaget hampir kabur. “Ne… yang kemaren itu maaf ya… Saya ternyata khilaf, jangan bilang sama Ibu ya.”
“Iya deh Mas, tapi janji nggak kayak gitu lagi khan, abis Ine kaget dan takut”, kata dia. Dia kaget dan takut. Akhirnya batang kemaluanku sudah sampai tepat di depan lubang kemaluannya.Aku mau masukkan ke lubangnya susahnya minta ampun, karena masih rapat barangkali ya? Setelah itu langsung kutindih saja badannya.




















