Perlahan tapi pasti, aku mulai merubah posisiku untuk terlentang di ranjang sehingga tubuh mungil Ica dengan mudah naik diatas tubuhku.Aku rasakan perutku mulai basah dengan cairan yang mulai menetes dari vagina Ica. Walhasil, aku ketemu dia di salah satu cafe di daerah kampus yang berada di pinggir kota.“Hey… Kamu Ica” sapaku.“Hey, Dandy ya.. Sex Bokep Sehingga setiap saat aku bisa booking room dengan posisi open.Hari jum’at jam 18.00 tepat aku sudah nongkrong di jok mobilku. Ringtone dengan lagu dilema cellulerku berbunyi dan saat aku liat layarnya ternyata 081252xxx (nomor Ica).“Mas Dandy besok aku berangkat sepulang kuliah, bisa jemput nggak?” tanya Ica.“Ooke bisa, jam berapa?” balas aku bertanya.“Mmungkin dari Surabaya jam 18.00” jawab Ica.“Lho emang kamu mau langsung balik?” selidik aku.“Tidaklah Mas, aku kan ingin ditemanin Mas Dandy semalaman” jelasnya.Alamak si Ica ini, bikin aku berpikir yang nggak-nggak.“Oo gitu, oke sapa takut” tantang ku.“Oke deh Mas, sampai besok” seiring kata itu hpnya langsung dimatikan.Setelah telphone off, aku langsung hubungi salah satu hotel di Surabaya




















