(“Boss… susah Boss,” si kecilku laporan ke bossnya.)
“Yaaann..! laa Iyyan.. Bokep Family Suara Lala lirih tapi merdu seperti Long Island yang hangat sekali sampai ke ulu hati. hihihi,” Lala ketawa sambil mengacakan rambutku. “Nggak papa laah… itung-itung kenang-kenangan buat Escudo malang itu lhaa.. Buat Bossnya situs cerita ini tolong kritikannya yaa… aku ‘kan new challenger. “Waduh gawat neh!” setelah aku sama Lala sadar kalau ternyata kami kelupaan sesuatu (apa coba? Lala sempat kaget juga merasakan si kecilku bisa ngeblow seperti si sempitnya (maklumkan perawan sekali dia, ‘ex’ maksudku ).Sekitar 8-9 kali si kecil menegang mengeluarkan sperma di dalamannya si Lala. Kumasukan kepalaku ke dalam pangkal paha Lala, seperti tahu (apa karena sudah lemas kali yaa?) posisi yang nyaman buat dia, kakinya yang jenjang ditekuk mengikuti bentuk punggungku. Lalaaa piippiiisss… Yaaann! (gimana yang punya Escudo sudah ingat?) buat hiburan kali yaa..?” aku sama Lala senyum-senyum sampai ketawa lepas deh (meski dipaksakan, kan masih lemes).Kita jalan sambil pelukan.




















