Beberapa teguk aku minum sampai rasa dahaga yang sejak tadi terasa hilang, aku kembali menaruh gelas itu.“Oh iya, Mas Sandi ke mana?” tanyaku. Kini dua jariku yang keluar masuk di lubang vaginaku. Bokep Crot Serr.., tubuhku mulai merinding. Tangan Yanti kembali membelai vaginaku, menguakkan belahannya untuk menyentuh kelentitku yang semakin menegang.Agak lama Yanti membelai-belai kemaluanku itu yang sekaligus mempermainkan kelentitku. Akuu… ooh… mmh..!” kata Yanti kepadaku. keluaar..!” jeritku. Kali saja dia mau menolong kamu..!” katanya lagi. Akuu… ooh… mmh..!” kata Yanti kepadaku. Kupinjamkan suamiku..!” kata Yanti lagi. Aku melihat dengan jelas betapa besar dan panjang penis Mas Sandi. Aakh… mhh… nikmaats.., mmh..!” kata Yanti lagi dengan tubuh yang mengejang. Kuhentikan kegiatanku dan terus memperhatikan mereka. Suara Yanti semakin keras, rupanya dia mencapai orgasmenya. Setelah berbasa-basi, Yanti membimbingku masuk ke ruangan tengah dan mempersilakan aku untuk duduk.“Sebentar ya.., kamu santailah dahulu, aku ambil minuman di belakang…” lalu Yanti meninggalkanku. Shh.. Kembali aku melirik Yanti yang membenamkan jari manis dan jari telunjuknya ke dalam vaginanya
