Si Emily menghampiri kami berada, karena si Eve dan Khira tertawa terbahak-bahak melihat gambar itu. Aku mencoba menghindar dari situ, tapi tanpa sengaja sikut Khira tersentuh barangku yang hanya tertutup celana sport tipis. Bokeb “Uuh… ssshh… uuuhh… ssshhh…” aku merasa nikmat. Kakiku gemetar, gemetar sekali. “Sudahlah, memang belum rejeki kita dijajanin sama si Gamha,” sekarang bule bermata biru nyeletus. Kurasakan nikmat tak ketulungan. “Saya Eve,” gadis bermata biru ini asal Jerman. Tiba-tiba aku dikejutkan dengan suara si Eve,
“Jacky, boleh kami main internetnya?”
“Silakan,” jawabku. Setelah gambar keluar, yang terpampang adalah seorang negro sedang mencoba memasuki barang besarnya ke lubang kecil milik gadis belasan. Emily masih saja menjilat-jilat bijiku.Dengan kasar Eve menarik kepalaku untuk kembali ke putingnya. “Sudahlah, memang belum rejeki kita dijajanin sama si Gamha,” sekarang bule bermata biru nyeletus.




















