Tepat sebelum masuk ke toilet, aku menghentikan langkah.“Jen, kamu dengar nggak? terserah kamu sih”, kataku.Lalu aku berdiri dan melangkah ke depan diikuti oleh Jenny.Hampir bersamaan kami berkata,“Pak, kami ijin ke belakang dulu”. Vidio Porno Tapi kalau aku menyerahkan Jenny pada mereka, apakah nanti Jenny akan membenciku? Melihat aku orgasme, bukannya berhenti, pemerkosaku ini makin bersemangat mengaduk liang vaginaku. Tapi kalau aku menyerahkan Jenny pada mereka, apakah nanti Jenny akan membenciku? Aku tenang saja, toh tak ada orang di sini, setidaknya itu menurutku. Entah sejak kapan, aku sudah tinggal mengenakan bra, seragam sekolahku sudah dibuang Jenny ke pojok kamar WC ini. Sampai ke kepala penisnya, aku mencucup dengan kuat, membuat Pandu melolong keenakan. Aku berulang kali mendesah dan merintih tertahan.Rasa sakit yang tadi sempat sedikit melanda liang vaginaku, sudah berubah menjadi rasa yang teramat nikmat. Ya ampun, dia ini kan laki laki yang tadi dioral Vera di gudang?




















