Begitu pula ketika kulepas pakaianku. Uh, rasanya enak sekali.“Udah bersih juga Mas…” ia mengulanginya.Katanya datar saja. Bokep Family Hi… hi…” sambilnya ketawa cekikikan.“Oh, itu..? Wah, jelek juga tanpa bulu, pikirku.“Di bawah bijinya udah belum En..?” saya pura-pura tak tahu bahwa di daerah itu jarang ada bulu. saya ikuti ia ketika ia mambaringkan tubuhnya di tempat tidur. Begitu lidahku menyentuh bibir kemaluannya, Endar berteriak kelojotan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Endar makin menyandarkan kepalanya ke dadaku. Lalu ia raih kain yang ada di dekatku untuk menutupinya.“Kenapa ditutup En..?”“Aku takut, abis punya Mas Bayu besar banget.”“Emangnya Endar belum pernah melihat kemaluan laki-laki..?” tanya saya.Endar diam saja, tetapi digelengkan kepalanya dengan lemah.“Ayo deh diteruskan,” bisikku.Kali ini Endar menjadi super hati-hati mencukurnya. Setelah beberapa kali saya memaju-mundurkan, sekali lagi saya dorong lebih dalam lagi. Nggak apa-apa deh, dihadapan cewek harus kelihatan lebih gagah gitu..”“Mas Bayu sengaja ya..?”“Suer.., ini cuma normal.”Endar masih memperhatikan kemaluanku yang sudah besar dan kencang dengan wajah yang sulit digambarkan. Berhasil..! Karena tak tahan, saya langsung
