Pada kesempatan ini, saya ingin membagi pengalaman saya tersebut.Suatu siang selepas pelajaran, saya sudah bersiap – siap pulang bersama Erick yang sudah menungguku di tempat parkir dengan Escudonya.Saya dengan Erick memang tidak sekelas. Akupun semakin bergairah melihatnya.“San, oralin aku dong..” pintanyaSebenarnya tanpa dimintapun, saya sudah pasti mau melakukannya. XNXX Jepang Kamu sudah berpikir?” tanyanya penuh harap.“Ya udah deh, Pak. Aku sudah menangis kesakitan. Pak Yudhi mengusap air mataku dengan tissue.“Tenang saja, San. Emangnya kamu takut sama Bapak ya? Teapi dia sangat lihai.Dia melumat bibirku dan meremas payudaraku sehingga membuat vaginaku lebih basah lagi. Dia dimasukkan ke kelas unggulan karena memang otaknya yang encer.Namun tiba – tiba, saya dikejutkan oleh suara Pak Yudhi yang memanggilku. Diturunkannya celana dalamku.Aku masih agak malu dilihatin dia yang notabene adalah guruku di sekolah. Main di kamar aja ya..” Ajaknya sambil tersenyum penuh kemenangan.Antara setengah sadar dan tidak saya mengangguk.




















