Sampai saat ini kejadian ini tetap masih berulang. Bokep Asia Pernah ketika kutanyakan, kemana saja kalau pulang terlambat. Sehingga secara tidak langsung akulah yang menjadi taruhan di meja judi. Mas Aryo mengerti keterkejutanku.“Aku sudah tidak tahu lagi dengan apalagi aku harus membayar hutang-hutangku, dia sudah mengancam akan menagih lewat tukang-tukang pukulnya jika aku tidak bisa membayarnya sampai akhir pekan ini”, katanya lirih. Dia tahu pasti Bondan akan menagih hutang-hutangnya itu. Ketika itu waktu sudah menunjukkan sekitar pukul 20.00 malam. Jumlahnya sekitar sepuluh juta rupiah. Mungkin Mas Aryo sudah bisa melunasi hutangnya. Kemudian Bondan merebahkan tubuhku ke ranjang. Toh dia juga yang membelikan gelang itu. Jika menang suamiku akan memberikan oleh-oleh yang banyak kepada kami. Aku masih bergelayut manja di dekapan tubuhnya. Dalam hati aku berdoa agar Mas Aryo cepat pulang ke rumah, sehingga aku tidak perlu berlama-lama mengenalnya.Untung saja tak lama kemudian Mas Aryo pulang. Remasan-remasan tangannya di payudaraku membuatku tidak tahan lagi, sampai tak sadar aku melorotkan sendiri pakaian yang kukenakan.




















