“ayo gentian” gumamnya kemudian duduk di sofa. Setelah kukunci semua pintu, aku melangkah menuju rumah wanita itu. Bokep JAV Maklum kala itu aku masih belum sunat. Aku menggeleng. Lalu kami berdua tidur kelelahan.–,,,,,,,,,,,,,,,,,,,, Yang jelas sentuhan tangannya membuat darah di tubuhku mengalir lebih cepat dan seakan-akan mengumpul di kemaluanku yang langsung menegang. Lalu bu Bambang menghampiriku dan mengulurkan tangannya seakan menyuruhku untuk berdiri. Tanyanya sembari menoleh kepadaku. “Eh kamu udah sunat ndre?” tanyanya. Untung aja uangku cukup. Kemudian ia mengajakku ke dalam kamar. “Sebenarnya iya sih, tapi saya takut” jawabku pelan dengan kepala tertunduk. Kulihat secarik kartu nama di atas sofa. Aku segera masuk ke rumah tersebut. Ternyata ia sudah menyiapkan makan malam untukku. “Eh, maaf ya, malah cerita ke kamu Ndre.. sudah game nya?” sik ya ta buatin minum. Kemudian bu Bambang menyentuh daguku dan mengangkatnya seakan ia ingin aku melihatnya. Bu Bambang hanya terus meminta maaf kepadanya.
