Agar kejadian kemarin terulang. Bokep Indo dia mendesah keras.Lalu ia bangkit dan pergi secepatnya.Yg.., cepatcepat berkemas. katanya manja lalu melepaskan sergapanku. katanya sedikit terengah. Masih ada esok. Lha wong Mbak Iin menutupi wajahnya begitu. Garis setrikaannya masih terlihat. Dari perut turun ke paha. kataku makin berani.Kemudian aq merangkulnya lagi, menyiuminya lagi. Massage, boleh. Tetapi eh.., diamdiam ia mencuri pandang ke arah penisku. Auhh aq mau keluar ah.., Yg tolloong..! meloncat begitu saja katakata itu.Aq belum pernah berani bicara begini, di angkot dengan seorang wanita, separuh baya lagi. Hap. Oh ya. Kini pindah ke paha sebelah kanan. Hidungnya tdk mancung tetapi juga tdk pesek. Masih sepi ini..! Hidungnya tdk mancung tetapi juga tdk pesek. Bibirnya sedang tdk terlalu sensual. Oh.., aq hanya dapat menunduk, melihat kakinya yg bergerak ke sana ke mari di ruangan sempit itu. Pletak, pletok, sepatunya berbunyi memecah sunyi. Mengapa kancing baju cuma tujuh?Hah, aq ada ide: toh masih ada kancing di bagian lengan, kalau belum cukup kancing Bapakbapak di sebelahku




















