Setengah mati aku mengatur gerakan sembari terus mengendalikan kobaran birahiku. ?Sumpah! Bokep Cina Kupuaskan hasratku pada kedua gundukan daging kenyal yang selama beberapa hari terakhir ini telah menggodaku. Ternyata Imah pintar sekali. Yang betul adalah dia kuamankan di sebuah kamar kos yang letaknya tidak jauh dari kantorku. ?Sumpah! Handuk yang tadi meliliti tubuhnya kini tengah digunakannya untuk mengeringkan rambut, sementara tubuhnya dibiarkannya telanjang bulat. Batang penisku telah hampir amblas seluruhnya. Hampir setiap siang aku mampir ke sana untuk mereguk kenikmatan bersamanya. Diciuminya mukaku dengan penuh nafsu.?Imaaaahhh.? ?Sumpah! Semakin sering aku menidurinya, rasanya malah bertambah nikmat.Agar tidak terbongkar, aku segera mengambil langkah pengamanan. Kurasakan Imah menahan nafas. Hanya itu yang membuatnya sanggup bertahan empat tahun berumah tangga tanpa anak. Sexy sekali. Tentu saja itu bohong.




















