Keringatku mulai membasahi kening.“Udah gini aja. Bokep Indo Live Udah siap belon?”, tukas Ujang. Kita tidak pernah mau tidak dibayar. Duh…gimana ya. Ucok nampak tenang-tenang saja
sambil sesekali memencet-mencet handphone. Kami bersama-sama kembali
bergoyang sambil sesekali meminum cairan beralkohol itu untuk mengurangi
rasa haus.—Saat ini, kita bertujuh (4 ce 3 co) sudah duduk di sofa sambil bersenda-
gurau. Duh…tinggal satu lagi yang musti aku bikin crot nih…
Abdul, yang nampaknya adalah bos dari kedua lelaki brengsek ini, segera
keluar dari bangku supir lalu masuk ke deretan tengah ini. Genjotan demi genjotan berlangsung selama beberapa waktu. Ujang memegang kedua tanganku dengan kuat
lalu merentangkannya.“Wah…keti kau putih mulus ya…dada kau asik juga tuh..”, goda Ujang. Cuman ada 5rb plus beberapa kartu kredit.”. Aku
membuka mata aku. terus donk….batin aku. Tegang…“Semakin cepat selesai, semakin cepet ente bisa keluar dari sini.




















