Di depan mataku kini terpampang keindahan pahanya. Bokep Barat Kucium lipatan di belakang lututnya. Sambil menatap pesona di depan mataku, aku menarik nafas dalam-dalam. Karena ingin melihat lebih jelas, kugigit bagian bawah roknya lalu menggerakkan kepalaku ke arah perutnya. Telapak kakinya menghentak-hentak di bahu dan kepalaku. Aku menghunjamkan hidungku lebih dalam lagi. Tunjukkan bahwa kau memuja ini,” katanya sambil menyibakkan rambut-rambut ikal yang sebagian menutupi bibir kewanitaannya.“Jilat dan hisap dengan rakus. Hmm..!”“Sekarang masuk ke dalam!” ulangnya sambil menunjuk kolong mejanya.Aku merangkak ke kolong mejanya. Lalu Mbak Lia tiba-tiba membuka ke dua pahanya dan mendaratkan mulut dan hidungku di pangkal paha itu. Kami saling menatap. Pada saat itulah aku mendapat kesempatan memandang hingga ke pangkal pahanya. Segitiga tipis yang hanya selebar kira-kira dua jari itu terlalu kecil untuk menyembunyikan semua bulu yang mengitari pangkal pahanya.










