Dadaku berguncang. Sebentar lagi Mbak Mona yang punya salon ini datang, biasanya jam segini dia datang.” Aku langsung beres-beres dan pulang.,,,,,,,,,,,,,, Jendela kubuka. Bokep Mama Aku mengurungkan niatku. Di mana? Ah. Sampai ia selesai mengelap bagian belakang pahaku dan berdiri. Daripada suntuk diam di rumah, tadi malam aku menyelesaikan kerjaan yang masih menumpuk. Mungkin sapu tangan ini saja suatu kealpaan. Keberuntungankah? Sekarang sudah lebih lancar. Lihat saja ia sudah separuh berlutut mengarah pada Junior. Sengaja kuperlihatkan agar ia dapat melihatnya. Juniorku tegang seperti mainan anak-anak yang dituip melembung. Dari jarak yang dekat ini hawa panas tubuhnya terasa. Atau apalah? Aku masih di atas angkot. Bibirku melumat bibirnya.“Jangan di sini Sayang..!” katanya manja lalu melepaskan sergapanku. Ia terus mengelap pahaku. Ia menyentuhnya. Mulutnya persis di depan Junior hanya beberapa jari.




















