Tak terasa sudah 40 menit sejak Pak Ardi memulai pelajaran, aku yang suntuk lalu minta ijin ke kamar kecil, untuk sekedar ambil udara segar dan memang aku kebelet pipis. Rasanya bagaikan mimpi ternyata Bu Ina kelakuan nya bisa seperti ini, Guru Berjilbab yang sudah merenggut Aqil Baligh ku ternyata…“Aduuh” pekik ku pelan sekali sambil ku tutup mulutku, dengkul ku lemas sekali tapi si Ragil junior langsung berdiri, setelah kuliat apa yang ada di dalam bilik ketiga. Bokep Tante kae loch roti sing di tumpuk-tumpuk terus dikasih daging ama sayuran “ jawab ku seadanya, karena akupun sejatinya kurang paham juga apa itu sandwich“ I no..no..no.. Tak kusangka, dibalik tubuh kecil Pak Narto tersimpan kemaluan yang besar, ukurannya sama seperti pisang ambon yang sering dibawakan si mbok dari pasar.“ Ayo bu mulai di isap “ ucap Pak Narto pelanBu Ina mulai memasukan kepala kemaluan kemulutnya, lalu didiamkan kepala kemaluan itu di bibirnya dikulum lembut, dimainkan lidahnya dilubang kencing kemaluan tersebut.




















