Suasananya teduh dan khas kampung-kampung Jawa, tenang ada suara-suara burung perkutut dan gending yang mungkin dikumandangkan dari radio atau rekaman secara samar-samar.Aku berdebar-debar juga mendatangi tempat tersebut. Bokep Arab Aku yang baru saja merasakan kenikmatan, telentang pasrah.Amei kembali dari kamar mandi membawa handuk kecil yang telah dibasahi. Mereka datang berbonceng sepeda motor. Berjalan sekitar 30 m ada gang yang tidak terlalu besar. “Lho kok gak kerja mas,” katanya.Aku berasalan mbolos. Aku berusaha menyesuaikan sikap sehingga tidak kelihatan sebagai orang asing di wilayah itu. Dia membuka warung makan itu sebagai penyamaran, agar tidak mencolok di tengah-tengah kampung. “Ngobrol aja dulu mas, kalau nggak cocok boleh cari yang lain,” kata si Mbak tadi berbisik di telingaku.Amei agak grapyak dan suasana obrolan mudah sekali cair. Aku kemudian memesan makanan . Seandainya aku pilih secara acak, aku kira ok-ok saja.“Mas pesen ini dulu, yang lainnya nanti bisa diteruskan,” kata si perempuan mbak-mbak yang kutaksir berumur 35 tahun.




















