Tak lama kemudian, jari tangannya menengadahkan daguku. Pada waktu itulah aku menbisa kesempatan melihat ke pangkal pahanya.Kali ini tatapanku mengarah pada secarik kain tipis berwarna merah muda. Video bokep Serta di situlah hidungku mendarat. Kebasahan yang dikelilingi rambut-rambut ikal yang menyelip keluar dari kiri kanan G-stringnya. Telapak kaki kirinya menginjak bahuku.Pinggulnya terangkat serta terhempas di kursi berulang kali. Aah,. Tapi di balik itu semua, ternyata ia suka mendikte.Mungkin karena terbiasa menduduki jabatan yang tinggi di usia yang relatif muda, kepercayaan dirinya pun cukup tinggi untuk meminta seseorang melaksanakan apa yang diinginkannya. Kedua bibirku kubenamkan sedalam mungkin agar bisa langsung menghisap dari bibir kemaluannya yang mungil.“Bayu… Hisap Bayu…..”Aku tak tahu apakah desahan Bu Lia bisa terdengar dari luar ruang kerjanya. Wajahku sangat dekat dengan lututnya. Aku tak peduli walaupun ada nada perintah di setiap kalimat yang diucapkannya. Tapi ia menepis tanganku.“Hanya lidah, Bay..Ok?” Aku mengangguk. Bu Lia menghempaskan kepalanya ke sandaran kursi.
