“Ton..aduh aduh.. Bokep HD Kenapa diam saja? Dan pada waktu hampir yang bersamaan air maniku menyemprot kepahanya dan membasahi telapak tangannya. Agak lama kami saling meremas, mengelus, mengocok dan makin lama cepat, sampai kurasakan dia sudah mendekati puncaknya, mertuakan membuka matanya, dipandanginya wajahku erat erat, kerut dahinya menegang dan beberapa detik kemudian dia menghentakkan kepalanya menengadah kebelakang. Kucabut penisku yang basah kuyup oleh lendirnya memeknya, dan kusodorkan ke mulutnya, tapi dia tetap menolak namun dia menggegam penisku untuk dikocok didepan wajahnya. Setelah aku kawin dengan anaknya dan memboyong istriku kerumah kontrakanku, mertuaku rajin menengokku dan tidak jarang pula menginap satu atau dua malam. Akhirnya setelah kupertimbangkan maka kuputuskan aku harus menemuinya. Tidak ada penolakan ketika tanganku menyelusup dan memutar mutar secara lembut langsung keputing teteknya melalui kancing depan dasternya yang telah kulepas. Tangan kirinya mencengkeram dan menekan tanganku yang sedang mengocok lobang kemaluannya. Mertuaku mencapai puncak kenikmatan, dia telah orgasme. Agak lama kami saling meremas, mengelus, mengocok dan makin lama cepat, sampai kurasakan


















