Sebagai ganti sentakan yang dia suka, aku jalannya kadang seperti orang melompat. Sony nggak memperdulikan usia Jul berapa yang penting Sony cinta ama Jul..”kataku sambil mengecup bibirnya.“Ohh.. Bokeb hh..? Hhhmm slurp.. lagi.. slurp.. Lalu aku jalan-jalan keliling kamar sambil tetap dia mengocok kontolku dengan memeknya yang luar biasa. ya manis..”katanya sambil mengecup bibirku lagi.“Ya Jul, Sony akan tunggu..?”tanyaku.“Nah gitu dong.. ahh.. kenapa Son..? tapi nggak pa-pa deh..”katanya.Untung diluar masih hujan besar. Sambil mengocok, seperti biasa dia suka sekali berkata kotor.“Hhmm.., ohh.. Hisap.. Say.. Aduh, benar-benar nikmat nggak tahunya. apa aja deh..!” kataku.Tanpa banyak buang waktu, Juliet kembali melanjutkan goyangannya. Sementara itu, di depan wajahku terpampang payudara besar yang terguncang-guncang.“Ahh.. Tapi dia cantik sekali, cocok jadi bintang film. sstt, ayyoohh.. ohh..” desahku.10 menit kemudian, aku merasa seperti akan pipis, karena kontolku sudah berdenyut. Kan jadi sama nyentaknya. dia nepuk pundakku sambil bertanya, “Maaf mas, kalau ‘pasar ikan’ adanya dimana ya..?”Aku berusaha menutupi kekagetanku dan berusaha menjawab sesantai mungkin,”Ahh.., Mbak ini becanda ya..




















