Kugesek-gesek kepala jagoanku ke kelentitnya. Karena rumahnya sederetan dgn rumah Juminten, tiap hari dia dapat melihat Pak Kartolo memandangnya seperti tidak berkedip. Vidio Porno Mana lagi yg di cium si Kartolo?” sekarang dia menunjuk buah dadanya:
“di susuku ini Kakek, dicium bergantian, kiri kanan..” Nah, ini dia. Aku segera menutup pintu.Kulihat si wanita duduk dgn sangat hormat di kursi pasien yg kusediakan. Empat belas tahun? sempit sekali.Juminten mengerang:
“ss.. Lalu, dia tinggal menguasaimu saja..”mataku mendelik:
“mesakake banget (kasihan sekali) kowe Cah Sara..” si Juminten tampak sekok (shock) berat mendengar ucapanku yg meluncur seperti senapan mesin itu:
“terus bagaimana Kakek, tolong saya Kakek..” katanya seperti orang setengah sadar.Aku menghela nafas panjang, menggeleng-gelengkan kepala:
“berat, Cah Sara. Wah, aku hampir terlonjak kaget. Erangannya semakin keras (untung saja suara TV di luar sangat keras dgn lagu dangdut, moga-moga erangannya tidak ada yg mendengar). Kemudian aku menghela nafas dan berkata:
“aku juga harus melakukan yg sama Cah Sara. Aduh mak, dia memang betul-betul cantik. Pasien sudah sepi, dan aku sudah merasa sangat mengantuk.




















