Tubuh Douna tidak dibalut lagi oleh handuk putih yang melekat di tubuhnya tadi.“Ma-Maaff.. Bokep Ojol Kakinya yang jenjang, ditambah dengan belahan pahanya yang putih di balik rok mininya, membuat semakin aku gemas. Yang tidak jauh dari pusat pertokoan Tunjungan Plasa.Aku dan Douna bergegas menuju lift untuk naik ke lantai 3, dan sesampainya di kamar nomor 306, Douna menawarkan aku untuk masuk sejenak. Aku mendekap tubuh Douna dari belakang, kami berdua menghadap cermin.“Ohh.. kamu.. Tiba di TP, aku segera memarkir mobil starletku yang butut di lantai 3. Doouuunn” aku merintih.“crut.. Crek..” suara kemaluanku masih bergerak keluar masuk di lubang kemaluan Douna. Jari nya yang lentik meremas rambutkuyang sedikti gondrong.Douna terpejam sejenak menikmati lelehnya cairan yang meluber dari lubang kemaluannya, lidahku tiada henti menerima luapan cairan bening yang wangi tersbut. Dan akhirnya”sswaasshh..” suara air langsung keluar ketika karet penutupnya sudah terlepas.“Oke Doun.. Sayang..




















