Kekuatannya. Bokep Rusia Menarik sprei dan melepas sarung bantal. Tunggulah, ya? Aku mencintai kamu.”
“Tapi… nanti akan kembali ke amerika dan… dan saya masih di sini….”
“Kuliah itu paling lama hanya dua tahun lagi. Aku tersenyum, menyambutnya di hari yg baru.“Met pagi, tuan…”
“Met pagi…”
“Sarapan?”
“Ehm… ada kamu kan?”
“Kok ada saya?”
“Iya, saya mau sarapan kamu”
“Hihihi…. Pandangan mataku gelap, nanar dalam hantaman orgasme yg hebat. Membuat vaginaku berdenyut. Nyeri, tapi sungguh nikmat. Menarik. Kak Edo tersenyum, mengangguk.“Tambah telor setengah matang?” Sempurna.Aku bergegas mempersiapkan semuanya. Aku merasa bergairah. Menyembur. Keesokan paginya, jam empat pagi aku bangun dengan pikiran kusut tak karuan. Aku mau jadi budaknya… menjadi yg lain pun, aku bersedia. Kak Edo mendorong kembali dengan kekuatan besar. Merasa pantatku lembab. Mengambil hatiku. Tunggulah, ya? Basah. “Saya tetap saja begini, tuan. Buka…” Aku menaikkan kakiku, kedua telapak kaki persis di pinggir meja. Tapi, kalau boleh, sekali ini, Biar saya melayani.




















