Pertama-tama, aku berteriak kesakitan namun Papa tak mempedulikan teriakan minta ampunku, malah tampak dia semakin bernafsu untuk menyetubuhiku. Ia sangat baik terhadap Ibu dan aku. Bokep Crot Paa..” racauku tak karuan.Merasa puas melihat reaksiku, Papa membuka semua bajunya dan betapa terkejutnya aku melihat penis papaku yang berukuran besar. Memekmu pasti nikmat. Kami tidak berkata apa-apa. Papa tampak senang melihatku mengalami orgasme yang pertama. Rasanya bagaikan melayang dan desahanku berubah menjadi rintihan kenikmatan. Kurasakan mukaku memerah dan spontan aku menutupi dadaku.“Ehem.. Tangannya kembali menjelajahi vaginaku, namun kali ini jarinya masuk ke dalam liang vaginaku. Putingku disedot-sedot dan digerogotinya dengan gemas. Nina pengen pipiss..” desahku tak tahan menahan sesuatu yang ingin meledak di dalam diriku, tanganku meremas tangan Papa yang sedang bermain di klitorisku dengan bernafsu.Di luar perkiraanku, Papa malah memperkeras dan mempercepat gerakannya. Terasa seperti ingin pipis, namun nikmatnya tak tertahankan.
