Aku hanya peduli dgn lendir yg bisa kuhisap serta kutelan. Bokep China Pinggulnya diangkat serta digosok-gosokkannya hingga hidungku basah berlumuran tetes-tetes birahi yg mulai mengalir dari sumbernya. Kenyal.“Suka, Thomas?” Aku mengangguk.“Tunjukkan bahwa kamu suka. Hanya sedikit udara yg bisa kuhirup, sesak tetapi menyenangkan. Jika kedua lututnya rapat kembali, lirikanku berpindah ke betisnya. Lendir yg hanya segumpal kecil, hangat, kecut, yg mengalir membasahi kerongkonganku. Terawat.Ketika aku terlena menatap kakinya, tiba-tiba aku dikejutkan oleh pertanyaan Bu Tiara..“Thomas, aku merasa bahwa kamu sering melirik ke arah betisku. Mengelus-elus pergelangan kakinya.Kakinya mulus tanpa cacat. Ia merintih seTiarap kali lidahku menjilat clitnya. Aku menarik nafas untuk menghirup aroma yg sangat menyegarkan. Aku tak ingin ada setetes pun yg terbuang.Inilah hadiah yg kutunggu-tunggu. Menawan. Mbak Tiara masih tersenyum. Ternyata betisnya yg berwarna gading itu mulus tanpa rambut halus.




















