Sepulang dari rumah makan itu, Mbak Lina kembali menggandeng tanganku dengan erat, seolah tidak ingin melepaskanku.Kami kembali menuju hotel dan segera menuju kamar. Bokep Colmek Kamu tuh nggak ngerti perasaan Mbak.. Mbak belum makan malam nih.. uuouugh.. Lalu dia menggandeng tanganku keluar kamar, dia menggenggam tanganku dengan erat, entah apa yang dipikirkannya.Kami pun akhirnya makan di sebuah rumah makan dekat hotel yang kebetulan buka sampai malam. Aku melihatnya masih teronggok di atas ranjang, tampaknya dia kelelahan sampai tertidur, kasihan aku melihatnya.Aku pun mendekat dan berusaha menutupi tubuh telanjangnya dengan selimut. kamu jahat sekali” katanya sambil sesenggukan.“Mbak.. Selama makan pun kami saling berdiam diri, tidak mengucapkan sepatah katapun. mm.. makasih yah.”Dengan segera sore itu juga aku menjemputnya di stasiun, tak lupa kubawa fotonya agar aku lebih mudah mengenali dirinya. boleh kenal nggak yah?(****_girl) Boleh.. kamu ini gimana, katanya mau mandi, ayo buka bajunya!” katanya sembari melucuti pakaianku, aku hanya bisa pasrah saja dengan tingkah lakunya, dia pun juga menyisakan BH dan celana dalamku saja,




















