Ia mulai dengan membuka kaus ketat tipisnya. Ah, Ciecie ini memang butuh bantuan banyak.Lalu Cie Lena datang membawa minuman. Bokeb Well, kami liat-liat di sana ternyata sepi-sepi aja kecuali di beberapa stand/gedung pameran seperti mobil. Umurku saat itu masih 13 tahun dan akan 14 Desember nanti. nampaknya kepala kontolku sudah mulai melesak masuk.. Dia tertawa. Gerakan Cie Lena berhenti.. Ya tentu saja kami masih sering melakukannya.Tapi mungkin tidak terlalu sering karena kami masing-masing sudah punya pacar. tiba-tiba..Srr.. aku kasi Ciecie tiga ratus deh..” aku merengek.. Ia memasukkan mobil ke garasi sebuah rumah kecil di pemukiman yang padat dan jalannya ampun deh jeleknyaa..Lalu Cie Lena menyilakan aku keluar. boleh dong, ya? Lalu ia sekali lagi mendesakkan pinggulnya.. bandel, ya?!” candanya dengan senyum menggoda. Aku perhatikan kamarnya sangat rapi, mirip seperti kamarnya Ci Sian. “Cie Len.. Sempat kulihat ia tersenyum pada seorang Empeh-empeh yang lewat, Kudengar ia membahasakan aku ini adik sepupu yang hari ini dititip karena orang tuanya sedang pergi.
