Alkohooooooollll…….”Aku bernyanyi di dalam kamar mandi untuk menghilangkan pikiran jorok yang mengendap dalam otakku.“Brrrr…. Yang minta maaf siapa? Bokep Jilbab/Hijab Lagian kamu tau sendiri kan kalau aku sudah terbiasa sendirian sejak kecil.” ujarnya.Nita hanya tinggal berdua di rumah dengan Mamanya dan di temanin satu orang supir dan satu orang ART, kedua orang tuanya sudah berpisah sejak lama.Aku merasa iba kepada Nita, apalagi saat mendengar pernyataannya bahwa ia sudah terbiasa sendirian di rumah.“Emang kamu gak takut di rumah sendirian?”“Takut sih sebenernya tapi mau gimana lagi?”“Ati-ati loh entar kamu waktu tidur di keloni (di peluk saat tidur) sama kolong wewe. Splasssshhhhhhh….Kujambak rambutnya dari belakang membayangkan seperti adegan dalam film JAV yang kutonton.Kedutan di otot-otot vaginanya terasa mencengkram penisku membuatku tak tahan. Kucoba memeras otakku sekeras mungkin mencoba mencari logika yang tepat tapi tetap juga tak menemukan. Dia adalah temannya Anita.“Boleh deh, mumpung hari ini kita gak ada kelas.” jawab Nita, lalu ia menatapku, “Bram, kamu ke kantin sedirian gakpapa kan?




















