Dia terlihat begitu berbeda sekali dengan sewaktu sebelum aku terapi. Aku goyang kekanan dan kekiri.“Aaahh… aahh… yang cepat mas… terusss…”Wah gawat nih suaranya terus ngoceh nggak karuan sementara aku pegang peranan. Bokep Jepang Dengan rasa terheran-heran kupandangi, aku melihat ada seberkas masalah yang menumpuk di kelopak matanya, lalu aku memberanikan diri untuk Menegur.“Kok sedirian mbak?”“Iya…”“Nggak sama teman?”“Tidak “Aku terdiam sebab tidak ada respon. Akhirnya aku berjanji untuk bertemu dirumahnya dengan beberapa syarat yang aku ajukan dan ternyata disetujui oleh Ayu.Jam sebelas aku datang ke rumahnya di daerah pinggiran kota. Kakinya sedikit aku renggangkan. Yah… buat menghilangkan pusing eh malah pusing. Kakinya sedikit aku renggangkan. Kami saling berpangutan untuk mengakhiri permainan ini.“Mas aku tidak bisa untuk melupakan mas.”“Kamu sudah aku terapi, kembalilah kepada suamimu mudah-mudahan kamu bahagia dengan momongan yang akan kamu dapatkan” kataku.Dengan berbinar dan meleleh air matanya terlihat rasa sedih dan bahagia.“Aku mohon maaf semoga kamu tidak merasa berdosa dan aku pun demikian”“Tidak mas malah aku berterimakasih banyak, aku telah mendapatkan kebahagiaan




















