Kami duduk di tempat tidur, sambil beciuman aku buka pakaian ibu mertuaku. Sore harinya kami jadi pergi ke rumah sakit, dan pulang sudah sehabis maghrib. Bokep Thailand “Eehhm…, Toom ibu kangen banget Toom”, bisik ibu mertuaku. Ibu menggeliat-geliat, meremas-remas kepalaku dan rambutku, mengelus punggungku, pantatku, dan akhirnya memegang penisku yang sudah siap sedia masuk ke liang vagina ibu mertuaku. Toh, ibu tidak akan kabur.., justru kalau kita tidak hati-hati, semuanya akan bubar deh”. Rasanya lemas sekali. Buu, maafin Tomy deeh. Benar-benar, selama ini kami saling merindukan. Ibu sebenarnya jadi malu sekali. “Huush, dasar anak nakal.., Ayo dilepas Toom.., Aduuh berantakan niih. “Aah, kamu ini kok maih diingat-ingat juga siih”, jawab ibuku sambil memandangku. Matanya terpejam, aku ciumi matanya, pipinya, aku lumat bibirnya, dan lidahku aku masukkan ke mulutnya.




















