Eh.. Bokep Arab Della menghindari ciumanku, tapi aku tidak menyerah. “Della, belum tidur kan?”
“Eh.. To.. Aakkhh..”. Tahu Bopunjur? Ouhh,” Ia gelagapan membalas seranganku.Kulepaskan seranganku sebentar karena aku merasa jalan tol sudah terbuka di depanku, sekarang tinggal tunggu saat yang tepat saja untuk memacu mobilku. “Ada, nanti kita cari,” jawabku sambil menyusuri trotoar.Jalan sudah mulai lancar, kupegang tangan kanannya. “Apoteker yang punya obat-obatan lengkappun masih mengandalkan Tabat Barito. “Kita ngobrol lagi aja yuk,” ajakku. Aku sendiri belum hafal Kota Jakarta. “Iya, untuk tugas dari kantor,” jawabnya. Padahal di lobby tadi sudah menguap terus. Ahh”Mendengar erangan Della nafsuku sudah tidak dapat ditahan lagi. Payudaranya kuremas dan kupencet sehingga putingnya bertambah menonjol. Wanita tadi memperhatikanku sekilas. Della menghindari ciumanku, tapi aku tidak menyerah. Aku terus menciumnya dengan penuh nafsu, kutindih tubuhnya diatas spring bed yang empuk. Setelah pesawat berhenti baru aku sadar sepenuhnya. Akh.. Ini Anto”. Bogor, Puncak, Cianjur. Tekan yang cepat dan kuat..




















