Dua kakakku perempuan semuanya. Link Bokep Namun aku disambut Lidya yg memakai baju seperti mau pergi ke pesta saja. “Tak.., tak ada apa-apa, sahut Lidya sembari merapihkan pakaiannya.Aku bangkit dan duduk di sisi pembaringan. Namun nggak mau dirayakan. Dia masih melingkarkan tangannya ke leherku. Sedangkan aku tetap diam, tak memberikan reaksi apa-apa. Namun aku masih tetap diam, tak tahu apa yg harus kulakukan. “Ke rumah..?”, tanyaku memastikan. Waktu itu aku benar-benar bodoh dan tak tahu apa-apa karena polos. Sehingga pahanya jadi terbuka cukup lebar. Habis lucu sih.., Soalnya waktu Mbak Indira menikah, umurku sudah 21 tahun.Hampir lupa, Saat ini aku masih kuliah. Debaran di dalam dadaku semakin keras dan menggemuruh saat Lidya memeluk dan menciumi wajah serta leherku. “Cinta..?” aku mendesis tak mengerti.Entah kenapa Lidya tersenyum. “Bobby”, sahutku tetap dgn nada bangga.Tante Amanda meminjamnya sebentar untuk berjalan-jalan. Aku benci dgn semua orang yg bahagia melihat Mbak Indira diambil orang lain. Dan dia tak berhenti menciumi bibir, wajah, leher serta dadaku yg bidang dan




















