Napas Pakdhe pun semakin menderu dan semakin keras menghembus di kedua payudaraku. Tanganku semakin kuat mencengkeram punggung Pakdhe untuk mencoba menahan kenikmatan yang mulai menerjangku. Vidio XNXX Pakdhe pun kembali menyurukkan wajahnya ke arah selangkangan Mbak Ningsih. Aku pun merasa ada sesuatu yang meledakdi bawah perutku. Semua murid dipulangkan pada jam 10 pagi karena guru-guru mengadakan rapat untuk persiapan EBTA. Sebut saja namaku Santi (Samaran). Ini harus dihormati! Dorongan gejolak liar yang mendesak di perut bagian bawahku sudah hampir tak dapat kutahan lagi. Lalu Pakdhe menempatkan diri di belakangku dan mulai mencoba memasukan batang kemaluannya ke dalam bibir kemaluanku dari celah bongkahan pantatku.Punggungku didorong Pakdhe agar sedikit membungkuk hingga setengah menungging. Gerakan lidahnya yang liar seolah membuatku semakin gila. Pakdhe semakin kuat mengayunkan pantatnya dan napasnya semakin menderu.Pantatku yang ditarik dan didorong Pakdhe maju mundur semakin cepat bergerak. Saat itu usiaku sudah 15 tahunan dan Mbak Ningsih yang usianya tiga tahun di atasku sudah kelas 3 di salah satu SMK swasta di kotaku.




















