Aku membelalak kaget ke arahnya, “Maasss” Hanya kata itu yang kuucapkan, selanjutnya aku hanya memandangnya lama tanpa sepatah katapun. Aku mendelik sambil melepaskan tanganku dari kontolnya. Bokep Tante Aku mengulurkan kedua tanganku kepadanya mengajaknya berdiri lagi.“Mass… Ines sudah siap, Ines sayang sama Mas, Ines akan serahkan semuanya seperti yang Mas inginkan”, bisikku mesra. Aku menatapnya dan membiarkan tangannya menjamah dan meremas-remas kedua toketku.“Auuggghh..” tiba2 dia menjerit lumayan keras dan meloncat berdiri. Dia memajukan pinggulnya dan akhirnya kepala kontolnya mulai tenggelam di dalam liang memekku.Dia kembali menekan, dan aku mulai menjerit kesakitan. Aku menatapnya gugup. “Mass, geli”, erangku lirih. Lima menit kemudian lidahnya bukan saja menjilati kini mulutnya mulai beraksi menghisap kedua pentilku sekuat-kuatnya. “Mas, Ines nyampe juga mas, ssh”, bersamaan dengan ngecretnya pejunya aku juga nyampe.Kembali aku terkapar kelelahan.Ketika aku terbangun, hari udah terang.




















